- Home >
- So-Called Poem >
- Tolong Hatiku
Posted by : Unknown
Kamis, 07 Agustus 2014
Aku buta, tak dapat melihat
Selain dirimu, semua tak kasat oleh netra
Aku meraba dalam gelap, tapi hanya keberadaanmu yang tertangkap oleh indra
Maka jawablah aku, selain hatiku, apalagi yang kupunya?
Aku tuli, tak dapat mendengar
Selain suaramu, semua tak tertangkap oleh telinga
Aku menajamkannya dalam sunyi, tapi hanya bisikanmu yang terasa
Maka jawablah aku, selain hatiku, apalagi yang kupunya?
Aku bisu, terbungkam tuturku
Selain padamu, aku tak ingin sedikitpun berlagu
Aku berteriak dalam diam, tapi suaraku bergetar, terputus, dan hanya memunculkan namamu
Maka jawablah aku, selain hatiku, apa lagi yang kupunya?
Aku memohon - mohon
Gandenglah hatiku yang buta
Yang sejak mengenalmu hanyalah mengenal luka
Aku menghiba - iba
Tuntunlah hatiku yang tuli
Yang sejak mengenalmu hanya mendengar musik kematian, lagu kesakitan
Aku merintih - rintih
Ajarilah hatiku yang bisu
Yang sejak mengenalmu hanya berlaku diam, terbungkam kepedihan
Aku memohon...
Mengiba...
Merintih...
Peluklah hatiku yang merapuh
Yang hanya punya dua pilihan
Hancur karena dilindungi
Atau begitu saja...
Aku terus mengemis
Tolonglah hatiku!
Malang, 30-10-2013
Selain dirimu, semua tak kasat oleh netra
Aku meraba dalam gelap, tapi hanya keberadaanmu yang tertangkap oleh indra
Maka jawablah aku, selain hatiku, apalagi yang kupunya?
Aku tuli, tak dapat mendengar
Selain suaramu, semua tak tertangkap oleh telinga
Aku menajamkannya dalam sunyi, tapi hanya bisikanmu yang terasa
Maka jawablah aku, selain hatiku, apalagi yang kupunya?
Aku bisu, terbungkam tuturku
Selain padamu, aku tak ingin sedikitpun berlagu
Aku berteriak dalam diam, tapi suaraku bergetar, terputus, dan hanya memunculkan namamu
Maka jawablah aku, selain hatiku, apa lagi yang kupunya?
Aku memohon - mohon
Gandenglah hatiku yang buta
Yang sejak mengenalmu hanyalah mengenal luka
Aku menghiba - iba
Tuntunlah hatiku yang tuli
Yang sejak mengenalmu hanya mendengar musik kematian, lagu kesakitan
Aku merintih - rintih
Ajarilah hatiku yang bisu
Yang sejak mengenalmu hanya berlaku diam, terbungkam kepedihan
Aku memohon...
Mengiba...
Merintih...
Peluklah hatiku yang merapuh
Yang hanya punya dua pilihan
Hancur karena dilindungi
Atau begitu saja...
Aku terus mengemis
Tolonglah hatiku!
Malang, 30-10-2013