Popular Post

Popular Posts

Recent post

Tampilkan postingan dengan label So-Called Story. Tampilkan semua postingan


Takkan pernah berhenti untuk selalu percayaWalau harus menunggu seribu tahun lamanyaTulus - 1000 Tahun Lamanya

Harus kuakui, walaupun aku adalah orang yang paling mengharapkan terhentinya hubunganmu dengannya, aku juga adalah orang yang paling terkejut mendengarkan berita itu langsung dari lidahmu.

Kenapa? Kutanya kau. Dan dari bibirmu yang selalu membuat jantungku berhenti sedetik setiap ia bergerak itu aku mendengar alasannya. Kau bukan satu - satunya bagi dia.

Ah...kenapa kau tak mau sadar juga. Bahwa satu - satunya orang yang menganggap kau paling berharga adalah orang di hadapanmu ini? Orang yang selalu melihatmu dengan penuh damba.

Setetes kilau airmata mengalir di pipimu. Membuat aku tak kuasa untuk tak merengkuhmu dengan lenganku. Kenapa aku tak memberitahmu bahwa aku tak percaya padanya saat kau mengenalkannya sebagai kekasihmu dahulu? Barangkali jika aku mau jujur padamu sejak dulu kau tak akan perlu merasakan kesakitan semacam ini.

Dengan kau yang masih menangis di pelukanku, hal yang selama ini kupendam dalam dalam hatiku pun terucapkan sudah. Aku ingin memilikimu. Semua hal darimu hanya untukku sendiri. Tak akan ada orang lain. Hanya ada kau dan aku.

Matamu yang berkilau mendongak padaku. Dari dalam binarnya penuh tanya, seolah aku mengatakan hal semacam Indonesia sudah menjadi negara terbersih dari korupsi di dunia. Setetes kilau mengalir di pipiku kini, bukan airmata, tapi tanda kegugupanku. Dengan itu semua, aku meyakinkanmu lagi bahwa aku bukan dirinya. Aku takkan pernah seperti dirinya.

Ah...kau tersenyum lagi, mau tak mau membuat sanubariku melayang jauh. Senyummu selalu bagaikan candu bagiku. Dengan lembut kau mengatakan bahwa kau ingin aku menunggu. Menunggumu mengobati hatimu yang luka, yang koyak karena janji yang sama dulu. Melihat ekspresiku berubah sedih, kau menghiburku bahwa kau percaya padaku, kau meyakinkanku bahwa aku harus menunggu.

Berapa hari aku selalu menunggu? Berapa minggu? 1000 tahun? Selama apapun tak masalah bagiku, kataku. Dan akupun memelukmu lebih erat malam itu.

Flash Fiction ini ditulis untuk mengikuti program #FF2in1 dari Tiket.com dan nulisbuku.com #TiketBaliGratis.

Sampai Kau Milikku

I wish this would be over now

But I know that I still need you here
Sam Smith - I'm Not The Only One"




"Kamu kan pinter, jadi aku yang nyontek kamu yaa..."

Jika ini bukan cinta, kenapa bisa dengan mudahnya aku berkata ya? Mengenangmu di masa putih abu - abu dulu, dengan kalimat itu saja kau sudah memesonaku entah keberapa kalinya. Seolah - olah kau benar membutuhkanku saja. Tapi demi mendengarmu mengatakan hal itu lagi, aku rela menerjang apapun. Jika kau mencintai seseorang setengah mati, sanggupkah kau mengatakan tidak pada mereka?

"Kita nonton yuk..."
"Aku nggak mau ah..."

Jika ini bukan cinta, kenapa dadaku ini berdenyut nyeri mendengarnya? Apakah aku sebegitu tak berharganya hingga kau menolak permintaanku mentah - mentah?

"Kita ketemuan di cafe sebelah ya?"

Betapa indah suaramu, membuatku gila. Bahkan hanya mendengar desah nafasmu saat kau berada di pelukanku pun sudah membuatku bahagia. Kenapa? Jika ini cinta, mengapa ini terlalu berat? Mengapa dadaku semakin sesak? Ya, karena kalimat itu kau tujukan bukan untukku. Aku bukan satu - satunya.

"Ini gimana yaa?"

Ketika aku mengajarimu hal yang tidak kau ketahui, aku tahu dari caramu menatapku dan mendekat padaku bahwa ada yang lain dari caramu menganggapku. Teman? Jelas lebih dari itu, tapi jelas bukan cinta, karena cinta tidak berpaling pada cinta yang lain.

Apa kau pernah dengar, bahwa kau jangan percaya pada orang yang selalu memegang ponsel saat bersamamu, tapi dia butuh waktu sangat lama untuk membalas pesanmu? Bukannya aku tak tahu bahwa kau selalu bertukar pesan dengan orang lain selagi kau bersamaku, hanya saja kau tak pernah sadar bahwa aku tahu.

Mencintaimu bukan hal yang sehat, dan aku berusaha sekuat tenaga untuk menghiraukanmu, tak perlu menganggapmu saat kau membutuhkanku, karena kau punya orang lain untuk kau mintai tolong bukan? Tapi sekali lagi, jika kau mencintai seseorang setengah mati, sanggupkah kau mengatakan tidak pada mereka?

Dan ketika aku berharap rasaku berakhir, kenapa aku masih membutuhkanmu di hati ini?

Flash Fiction ini ditulis untuk mengikuti program #FF2in1 dari Tiket.com dan nulisbuku.com#TiketBaliGratis.

- Copyright © 2013 Milk + Sushi - Kurumi Tokisaki - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -