Popular Post

Popular Posts

Posted by : Unknown Kamis, 12 Februari 2015

Hallo...lama tidak berjumpa yaa....(Lempar susu kotak ke W.Ilhamnyaa).

Maaaap...lamaaaa banget nggak update blog ini. Nggak ada inspirasi juga mau update apaan. Secara update-an anime W lemot banget. (Hobi nonton anime kalau udah tamat).

Well, karena lagi hujan, kebetulan juga otak lemot W lagi keisi sesuatu. Sambil ngeliatin hujan lewat jendela kamar kan enak banget update blognyaa :3. Apalagi sambil minum teh uhhhhh...Heaven...

Oh yeah, kemarin ada yang ngajak ngomong W soal *you know* judul postingan kali ini. Yep, jodoh. topik yang sebenarnya W nggak suka omongin tapi emang omongan soal jodoh ini bener - bener nggak ada habisnya.

Anyway...how many of you have a girlfriend/boyfriend? Are you jones? (Para jones lempar lemari ke W) Whaaat? You have more than one of that? Player sekali anda ya? >.<.

Well pertanyaan sederhananya adalah, berapa dari kalian yang percaya bahwa jodoh itu ada? Berapa banyak dari kalian yang percaya bahwa *ehem* pacar kalian saat ini adalah jodoh kalian?

Jodoh itu apa sih? Hmm...kalau menurut W, jodoh itu adalah seseorang atau in some cases, sesuatu yang kita rasa itu pas banget keberadaannya sama keberadaan kita. Or you can say, soulmate. Kalian percaya teori pasangan jiwa? Pasangan jiwa yang membuat kalian nggak lengkap tanpa sesuatu itu? Apa kalian sudah pernah bertemu orang seperti itu? Pernahkaaaah?

Back to jodoh, jodoh itu bisa berarti beberapa hal. Buat remaja yang baru kenal yang namanya suka, sampe young adult yang demen baca novel - novel dewasa yang banyak adegan *ehemnya* banyak bahas tentang jodoh, jodoh itu sendiri pastinya adalah seseorang yang selalu punya stok kelakuan random yang bikin kita jedag - jedug di jantung gitu.

But for someone who has been in their adult phase, jodoh tak lain dan tak bukan adalah pasangan hidup. Yup, stuff like suami or istri sudah pasti adalah jodoh. Kalau mereka berdua ternyata-jangan sampe kejadian ke kita ya- nggak ada kecocokan dan pisah, that means mereka bukan jodoh.

Move to the next question, apakah kita harus menunggu jodoh, atau kita harus mengejar jodoh? Mengacu ke kalimat sebelumnya soal "pasangan bukan jodoh" yang unfortunately harus pisah, menunggu jodoh is what W called bullshit.

Jadi katakanlah kalau pasangan hidup kita, entah itu suami, istri, or whatev itu nggak pernah meluangkan waktu untuk kita, banyak memulai percekcokan dengan kita, dan kita memutuskan untuk pisah itu bukan jodoh namanya? This is the funniest part, waktu mereka nikah atau mendeklarasikan komitmen apapun itu mereka pasti bilang "dia jodohku". Lalu mereka waktu pisah bilang "mungkin dia bukan jodohku"? Bleh, lucu sekali.

Makanya jodoh itu jangan ditunggu. Jodoh itu hal yang kita usahakan. Bukan hal yang kita tunggu. Lalu buat apa Tuhan menciptakan sumthin' yang dinamain "usaha" kalau kita masih nunggu?

Mau itu jajanan yang namanya jodoh masih jauh atau mau dekat, tetep aja kita harus ngejar, rite? That is true "Jodoh datang sendiri pada kita", cuma kalau si jodoh potential ini masih nggak cocok sama kita? Ya kita cocokin diri lah! Dapat nggaknya si jodoh tergantung usahamu mencocokkan diri sama jodoh potential itu.

See emak bapak kita yang masih bertahan dengan pasangan hidup mereka sekarang? Betapa nggak bahagianya atau betapa banyaknya hal pahit yang selalu mereka alami setiap harinya? Itu karena mereka masih menganggap jodoh mereka adalah pasangan hidup mereka saat ini. No matter how you say "Mereka cuma nggak mau cerai" tetap saja mereka mau berjuang kan? Melengkapi satu sama lain, menyayangi kekurangan satu sama lain. W pernah denger seseorang yang sebel banget sama pasangannya karena pasangannya itu selalu mengkritik dia tanpa pernah muji, tapi mereka bilang bahwa pasangannya itu selalu punya daya tarik yang buat mereka mau menjalani hidup bareng pasangan mereka itu dulu. Atas nama jodoh. W juga pernah baca quotes dari orang generasi dulu yang ditanya kenapa bisa tetep sama pasangannya sampe kakek-nenek. Mereka bilang, "Zaman dulu, kami tidak membuang barang yang rusak. Kami memperbaikinya."

So, if you want to say jodoh itu ditunggu cocoknya, boleh juga. Cuma jangan lupa kalau itu juga harus diusahakan. That is what we called adaptasi. Cocok enggaknya kita sama tempat kita berada sekarang tergantung kemampuan kita beradaptasi, right?

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © 2013 Milk + Sushi - Kurumi Tokisaki - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -