- Home >
- So-Called Poem >
- Gerhana
Posted by : Unknown
Kamis, 07 Agustus 2014
Ku dekat, ku mendekat
Kau menjauh, makin jauh
Ku jauh, ku menjauh
Kau menjauh, semakin jauh
Jikalau aku tak pantang menyerah
Ku akan jatuh
Ku makin rapuh
Kau juga tak pernah menyerah
Buatku jatuh
Menendangku yang rapuh
Jikalau tidaklah perasaan suci yang tersimpan
Puing - puing kan musnah layaknya makhluk purba
Serpihan hati kan terbang bagai debu
Jikalau tidaklah tulus ikhlas yang terasa
Fragmen jiwa kan semakin retak tak tersisa
Tangis kan pecah, lebih deras, tak menemukan penghujungnya
Jikalau aku tak sewarna senjakala
Penanda hari kan berganti, menjanjikan esok bahagia
Kesuraman, kehancuran, kegilaan kan menjadi niscaya
Jikalau hatiku segelap bulan baru
Kekosongan yang papa sudah tentu menjadi sahabatku
Tiada obat, selain bintang malamku yang adalah dirimu
Oh, dirimu bulanku!
Biarlah kau berdiri dengan pongah, dan aku menjadi punggukmu
Biarlah kesombonganmu menghancurkanku, yang selalu merindukanmu
Oh, dirimu matahariku!
Biarlah kau tetap berdiri dengan arogan, membakar tiap sendi jiwaku
Biarlah kau goyahkan pendirianku, niscaya itu kan jadi kesia - siaanmu
Tetaplah bersinar dengan kekuatan air mataku
Wahai hiasan langitku
Toh kau tak akan bisa mengalahkan gerhana
Yang adalah diriku
Malang, 29-10-2013
Kau menjauh, makin jauh
Ku jauh, ku menjauh
Kau menjauh, semakin jauh
Jikalau aku tak pantang menyerah
Ku akan jatuh
Ku makin rapuh
Kau juga tak pernah menyerah
Buatku jatuh
Menendangku yang rapuh
Jikalau tidaklah perasaan suci yang tersimpan
Puing - puing kan musnah layaknya makhluk purba
Serpihan hati kan terbang bagai debu
Jikalau tidaklah tulus ikhlas yang terasa
Fragmen jiwa kan semakin retak tak tersisa
Tangis kan pecah, lebih deras, tak menemukan penghujungnya
Jikalau aku tak sewarna senjakala
Penanda hari kan berganti, menjanjikan esok bahagia
Kesuraman, kehancuran, kegilaan kan menjadi niscaya
Jikalau hatiku segelap bulan baru
Kekosongan yang papa sudah tentu menjadi sahabatku
Tiada obat, selain bintang malamku yang adalah dirimu
Oh, dirimu bulanku!
Biarlah kau berdiri dengan pongah, dan aku menjadi punggukmu
Biarlah kesombonganmu menghancurkanku, yang selalu merindukanmu
Oh, dirimu matahariku!
Biarlah kau tetap berdiri dengan arogan, membakar tiap sendi jiwaku
Biarlah kau goyahkan pendirianku, niscaya itu kan jadi kesia - siaanmu
Tetaplah bersinar dengan kekuatan air mataku
Wahai hiasan langitku
Toh kau tak akan bisa mengalahkan gerhana
Yang adalah diriku
Malang, 29-10-2013